Namaku Ellisa. Orang-orang selalu menganggap hidupku itu sempurna. Aku punya orang tua yang berkecukupan, teman-teman yang baik, pacar yang setia, dan kepintaran. Tapi sebenarnya aku tidak bahagia, aku selalu merasa hidupku itu kosong. Tidak ada tujuan, dan aku seringkali merasa kesepian. Aku ingin hidupku yang sudah sempurna di mata orang-orang ini mulus dan tidak ada kesusahan.
Suatu saat, aku bertemu dengan seorang anak yang jatuh dari sepeda. Karena kaget, aku langsung membantunya. Kami pun berkenalan dan ternyata ia jauh lebih tidak beruntung daripada aku. Ia sudah tidak mempunyai orang tua, sedangkan aku masih memiliki orang tua yang lengkap. Ia harus bekerja demi membiayai sekolah nya sendiri tapi aku sekolah pun sudah dibiayai. Anak laki-laki yang bernama Gilang ini membuatku menyadari hidup itu selamanya tidak mungkin akan selalu mulus.
Di dalam hidup, banyak kesulitan dan kita tidak bisa mengharapkan hidup yang tidak ada masalahnya. Semua orang memiliki masalahnya sendiri. Dan kalau kita bisa lebih bersyukur dengan apa yang kita punya, kita lebih bisa menghargai apa pun yang kita miliki dan bukannya menuntut sesuatu yang lebih. Dari kejadian itu, aku pun belajar untuk menghargai apa yang aku punya dan belajar untuk bersyukur atas rahmat yang Tuhan berikan kepadaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar